Senin, 11 Juli 2011

Semalam Di Kota Sabang

Dari Sabang sampai Merauke 
Berjajar pulau-pulau
Sambung menyambung menjadi satu
Itulah Indonesia

Tentu ingat bukan syair lagu nasional tersebut? Syair tersebut mengingatkan bahwa bagian paling barat Indonesia adalah Sabang dan paling timu adalah Merauke.


Kota Sabang terkenal dengan pulaunya yang sangat indah. Selain itu juga disinilah terdapat tugu titik nol dari Negara Indonesia. Tak heran kalau akhirnya banyak sekali wisatawan baik dari dalam negeri maupun luar negeri ingin menikmati keindahan alam yang disajikan oleh kota ini, tak terkecuali diriku bersama dengan beberapa kawan lainnya tentunya.


Ketika akhirnya mendapatkan tugas ke Aceh, maka tak kami sia-siakan untuk mengunjungi kota ini. Extend satu hari menjadi pilihan yang akhirnya harus dimulai dengan perubahan jadwal pesawat yang sudah dipesan sebelumnya. Usaha kami akhirnya berhasil, lewat tenggah malam tiket pesawat pun sudah dirubah jadwalnya.


Pagi itu setelah sarapan kami langgsung bergegas memesan taksi untuk membawa kami ke pelabuhan. Jarak pelabuhan tidak terlalu jauh, bisa di tempuh dengan waktu sekitar satu jam dari tempat kami menginap. Segera kami memesan tiket kapal cepat yang katanya sebentar lagi akan datang. Makin siang pelabuhan makin penuh, dan kapal tak kunjung datang.

Sisa-sisa tsunami masih bisa terlihat di pelabuhan, dimana banyak sisa-sia bangunan. Sementara diatas jembatan sana banyak masyarakat yang juga menunggu kapal datanng. Ada yang sekedar melihat tapi ada juga yang ingin menjemput sanak keluarganya.

Akhirnya kapalpun datang dan kami segera naik kedalamnya. Setelah diperintahkan tentu saja.


Kapal cepat ini memang cepat. Hampir satu jam kami berada di dalam kapal yang penuh, akhirnya kamipun tiba di Kota Sabang. Tapi perjalanan tidak berhenti sampai sini. Setelah dipelabuhan kamipun segera mencari penyewaan mobil yang akan segera membawa kami ke lokasi yang kami tuju.

Menuju ke loka, kami melalui jalan-jalan yang masih sepi. Pohon-pohon rimbun mengelilingi sepanjang jalan. Banyak jalan yang sangat tidak terawat karena memang sudah rusak. Ada juga sederetan monyet yang sedang asyik bermain-main di sepanjang jalan.

Akhirnya kamipun tiba di lokasi dan langsung jeprat-jepret tentunya...


Menikmati keindahan alam, dan menghirup udara yang masih bersih tanpa polusi. Bermain dengan ombak dan menikmati keindahan terumbu karang dengan bersnorkling ria. Menyeberangi satu pulau ke pulau lainnya, hingga malam menjelang.










Akhirnya kamipun harus bergegas pulang, menuju pelabuhan untuk kembali mengejar kapal yang akan membawa kami pulang untuk selanjutnya kembali mengejar pesawat.

Kami kembali ke Jakarta dengan seribu harapan agar suatu saat nanti bisa kembali kesana, kembali menikmati keindahan laut dan juga terumbu karangnya. Semoga suatu saat kelak kaki ini bisa kembali diinjakan disana.....

1 komentar:

  1. kapan ya bisa ke sana? tapi untuk jalan2 bukan dimutasi ke sana.

    BalasHapus