Selasa, 15 Mei 2012

Di Bawah Serbet

Di bawah serbet kami berlindung
Dari terik sinar matahari
Yang membakar bumi
Disuatu siang bolong

Kami tak gentar
Kami terus melawan
Kami menuntut perlindungan

Serbet yang kami bawa bukan hanya simbol
Juga bukan hanya sebagai alat berlindung
Dari sinar matahari
Tapi serbet yang kami bawa
Merupakan alat kerja
Yang kami rangkai
Sebagai alat berlindung
Karena kami tidak punya perlindungan





Senin, 14 Mei 2012

Patung Ibu dan Bapak Petani


Patung ibu dan bapak tani itu berdiri dengan kokohnya. Seakan memperlihatkan kepada siapapun yang melihat bahwa merekalah penopang negeri ini. Mereka menghasilkan berbagai ragam makan yang dapat menghidupi negeri ini. Tapi mereka juga tidak pernah mendapatkan penghargaan. Namun walau demikian mereka tetap berdiri dengan kokoh, sampai titik daranh terakhir. Sampai titik keringat terakhir, mereka peras untuk kemudian mereka setorkan kepada negara, walau mereka tidak mendapatkan perlindungan. Walau yang mereka setorkan dari keringat terakhir itu hanya dinikmati oleh segelintir orang. Tapi Ibu dan Bapak Tani tetap berdiri dengan kokoh.

Minggu, 13 Mei 2012

Bersamanya

Bersamanya, membuatku bahagia
Tatapannya yang polos, memberikan kejujuran
Senyumnya, memberikan ketulusan

Ada rasa damai ku rasakan ketika bersamanya
ada rasa bahagia, ketika bermian bersamanya
Walau keceriaan itu, tercipta hanya sesaat
karena aku segera meninggalkanmu




















Selasa, 08 Mei 2012

Handphone

Pagi ini, ketika berangkat ke kantor, disebuah gang sepi, dengan tidak sengaja mendengar percakapan antara dua orang pembeli barang-barang bekas. Mereka sedang membicarakan mengenai Hand Phone atau sering di singkat HP. Sekilas dari percakapan tersebut aku menangkapnya bahwa ada salah satu dari mereka yang baru saja kehilangan Hp.

"Ya kalau HP-nya sih murah, tapi kartunya itu" demikian percakapan yang sekilas aku dengarkan sambil lalu.

Menangkap pembicaraan tersebut, memang betul, handphone sekarang bukan menjadi barang mewah lagi. Semua lapisan masyarakat sudah tidak asing lagi dengan benda ini. Dari lapisan masyarakat atas, sampai lapisan masyarakat bawah sudah terbiasa menggunakan benda yang satu itu. Entah sekedar untuk berkomunikasi atau juga hanya untuk gaya-gayaan.

Kamis, 03 Mei 2012

Aksi Hari Buruh 2012

Buruh Bersatu Tak Bisa Dikalahkan

Inilah sebgian foto-foto yang bisa dijepret dalam peringatan hari buruh, tanggal 1 Mei 2012 kemarin di Jakarta.







Pasukan Serbet

Dalam aksi hari buruh kemarin, tanggal 1 Mei, dari puluhan ribu buruh yang beraksi di sepanjang jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat, ada sekelompok pasukan serbet. Dan saya ada tergabung dalam pasukan ini. Dinamakan pasukan serbet karena kelompok ini menggunkan serbet sebagai alat kerjanya. Mereka adalah Para Pekerja Rumah Tangga (PRT). Sebagai bagian dari buruh mereka menuntut ada perlindungan kerja. Dan saya, yang tentu saja juga bagian dari buruh turut tergabung di dalamnya.
















Buruh bersatu, tak bisa dikalahkan......


Rabu, 02 Mei 2012

Kacang Telor

Kacang telor memang sebuah makanan yang enak untuk dinikmati. Kadang dapat dinikmati sambil nonton film. Tapi juga kadang dinikmati ketika mata mulai mengantuk, entah siang atau malam. Tapi jangan sampai kacang telor dimasukan kedalam mata untuk menahan rasa kantuk, karena hal tersebut sangatlah berbahaya. Tapi pada intinya kacang telor dapat dinikmati kapan saja. Selain dinikmati, kacang telor dapat dijadikan sebagai objek foto yang menarik. Mau Bukti??











TrasJ Memang Bukan Bis Biasa

Ada cerita lucu pagi ini ketika keluar dari bis Transjakarta atau biasa orang menyebutnya Busway. Memang sering kali banyak orang clueless ketika naik kendaraan ini. Mereka tidak tahu bagaimana caranya dan seringkali juga tidak mengikuti aturan yang sudah ada.

Cerita demikian mungkin sangat seabrek kalau mau dituliskan, tapi paling tidak ada satu hal yang kemudian membuat aku bertanya-tanya atas kejadian pagi ini, yaitu apakah ia baru pertama kali naik bis ini??

Ceritanya begini, ketika aku mau turun dari bis yang aku tumpangi, dan itu adalah bis transit terakhir, ada seorang ibu, dengan dandanan khas, terlalu berlebih dan memakai kerudung ingin naik bis tersebut. Tapi sebelumnya dia bertanya “Apakah bis ini mau menuju ke grogol?”. Dia ingin naik bis yang berlawanan arah terlebih dahulu karena ingin duduk dan tidak ingin ikut mengantri seperti yang lainnya.

Memang benar nantinya bis tersebut akan menuju ke tempat sesuai yang di sebutkan, tapi kan semua ada aturannya. Ketika bis tersebut sampai ditujuan akhir maka semua penumpang diharuskan turun. Apakah ia tidak mengetahui aturan itu?? Kalau tidak tahu kemana saja selama ini.

Naik busway memang bukan seperti naik angkutan biasa yang bisa seenaknya turun dan bisa seenaknya naik, semua ada aturannya. Walau terkadang aturan itu banyak dilanggar.


Selasa, 01 Mei 2012

Melepas Lelah Bersama Si Merah

Banyak orang menggunakan hotel sebagai tempat melepas lelah. Hotel digunakan sebagai tempat beristirahat. Tapi aku, keluar masuk hotel karena banyak kegiatan. Maka ketika ada waktu yang bisa digunakan, seringkali tidak disia-siakan, termasuk juga untuk berfoto-foto ria. Atau sekedar menikmati kolam renangnya.

Cerita tentang kolam renang, beberapa waktu yang lalu ketika menginap di sebuah hotel, maka tak ingin mensia-siakan fasilitas yang ada aku mencoba memanfaatkan kolam renangnya. walau agak gerimis dan sudah sedikit malam aku tetap menceburkan diri di kolam renang. Tapi sebenarnya kolam renang yang terletak di lantai paling atas ini tidak ramah buat perenang, kenapa? Karena tidak menyediakan kamar mandi untuk ganti. Alhasil aku harus menggunakan toilet yang terletak didekat ruang pertemuan untuk ganti. Tapi tak apalah, coba aja ganti baju disana.

Setelah semua beres, akhirnya menceburkan diri ke kolam renang. Beberapa puteran teryata sudah capai, maka berhenti dan kembali ke kamar. Karena dalam keadaan basah tidak mungkin kan lewat tempat biasa, maksudnya melalui lift. Maka akhirnya aku memanfaatkan tangga darurat sebagai akses ke kamar.

Begitu juga ketika beberapa waktu yang lalu akhirnya juga harus menginap di sebuah hotel, ketika acara sudah selesai, walau sudah malam, tetap menceburkan diri ke kolam renang. Namun berdasarkan pengalaman beberapa waktu yang lalu, maka tidak berani renang terlalu lama, karena kondisi badan sedang tidak stabil.

Tidak mau kalah, akhirnya paginya menuju kolam renang lagi. Kali ini bukan untuk renang, tapi menjadikan kolam renang sebagai tempat narsis. Tentu saja juga bukan dengan pakaian renang. Hasilnya.........










Dan warna merah pun menemati kenarsisanku di sebuah gedung di lt 6.