Selasa, 29 Maret 2011

Gerimis

Pagi ini matahari tak nampak
Ia sembunyi di balik mendung
Yang kemudian menghantarkan gerimis


Rintik-rintiknya memberi kesejukan bagiku
Bagi kita semua....tentunya

Dingin......
Demikian yang kurasakan

Minggu, 27 Maret 2011

Ancaman Bom di Kalibata

salah seorang petugas sedang membuka tas yang dikira bom

Pagi ini ketika aku lewat depan Kalibata mal, semuanya biasa saja, seakaan tidak terjadi apa-apa. Namun beberapa saat kemudian, ketika diriku sudah sampai di kantor yang berada di jalan Kaca Jendela, ada informasi yang disampaikan oleh seorang kawan akan adanya ancaman bom di depan Kalibata mal.

"Ada sebuah tas yang diduga bom" katanya, begitu ia masuk kantor.

Karena rasa penasaran yang aman sangat maka aku dan salah seorang temanku bergegas menuju ke sana.

 Jarak kantorku dan Kalibata mall mungkin lebih dari 500 meter, maka aku dan kawanku bergegas jalan kaki kesana. Sampai di belakang Kalibata mal kemacetan sudah nampak, maka kamipun semakin mempercepat langkah untuk melihat apa yang sedang terjadi. Dan juga rasa penasaran tentunya.

Tim Gegana




 Begitu melihat banyak kerumunan orang kami langsung mendekat. Ada sedikit rasa ketakutan tentunya, karena kami melihat ada salah seorang dengan pakaian serba tertutup sedang mendekati benda mencurigakan tersebut. Tapi sayangnya kami tidak mendapatkan fotonya, karena memang terlalu jauh.

tim gegana
 Lalu lintas depan Kalibata mal di stop, nampak kerumunan mengitari garis polisi. Kemacetan pun tak terbendungkan lagi baik dari arah Cililitan maupun dari arah Pasar minggu.

Kamipun berusaha semakin mendekat, untuk melihat apa yang dilakukan oleh tim gegana, tapi teryata karena kerumunan sangat banyak, dan police line juga sangat jaug dari benda yang di duga bom tersebut, kami tak bisa melihat apa-apa.



benda di duga bom di depan Kalibata Mal



Beberapa saat kemudian kami melihat bahwa tim gegana yang sedang mencoba membuka tas mencurigakan yang di duga bom tersebut kembali ke mobil. Sekali lagi, kami pun tak dapat memperoleh gambarkan, karena konsentrasi masa pecah antara ingin melihat benda apa itu dan melihat petugas tersebut.




Bom kalibata Mal



petugas sempat berteriak ketika masa tiba-tiba mendekat ke benda yang di duga bom tersebut. Masa pun sebenarnya penasaran juga benda apakah itu.

Dari jauh kami melihat ada sebuah tas warna hitam, yang biasa di pakai membawa laptop dan beberapa buku berserakan di pinggir jalan. Teryata benda mencurikankan di dalam tas itu bukan bom, tapi hanya beberapa buku saja.




Dari keterangan seorang petugas yang berhasil kami dengarkan, teryata tas yang sempat diduga bom tersebut sudah ada sejak jam 8 pagi.

yeah untungnya itu bukan benar-benar bom, mungkin hanya orang iseng atau memang sengaja membuat keisengan, biar petugas yang akan memberikan keterangannya.****

Jumat, 25 Maret 2011

Zahra Namanya



Lucu, imut dan mengemaskan, demikian kalau aku melihat gadis kecil ini. Zahra ia punya nama. Nama panjangnya, aku tak tahu karena aku tak pernah menanyakannya. Umurnya kira-kira 4 tahuanan, tapi jangan di tanya kapan tanggal ulang tahunnya, karena aku sendiri tak mengetahuinya. Yang kutahu dia saat ini sudah belajar di Paud yang tak jauh dari rumahnya. 

 
Sesekali ia meledekku, “Om jelek” katanya ketika melihat aku pulang kerja. Atau juga mengintip didepan pintu kamarku. Ah semakin gemas saja aku dibuatnya.
Ia pernah punya teman, namanya I Am (iya I Am di pisah ya, bukan I am (saya0 dalam bahasa Inggris), umurnyapun hampir sama. Aku sering melihat mereka main bersama. 

I Am tidak seperti Zahra, karena dia lebih lebih (kelihatannya) di banding Zahra. Mungkin aku salah, tapi mungkin juga aku benar. I Am Nampak lebih mempunyai ketergantungan kepada orang tuanya, apalagi ayahnya, sedangkan Zahra dia terkesan Mandiri. Seharusnya sebaliknya karena I Am anak pertama dan Zahra anak terakhir, tetapi teryata semua tidak terjadi.


Sebelum akhirnya pindah rumah I Am sering sekali main bersamaku. Aku ceritakan banyak hal kepadanya. Aku ajak dia mewarnai bukunya dan bermacam-macam. Dia memang anak yang manja, tapi aku suka.



Kedekatannya denganku karena ia baru saja punya adik, tapi setelah akhirnya adiknya di panggil yang Maha Kuasa, ia tidak lagi bermain-main dengan, yak arena kedua orang tuanya sudah tidak terlalu sibuk lagi untuk mengurusnya.

Namun, ketika bundanya hamil, akhirnya mereka pindah rumah, mencari yang lebih luas katanya.

 
Sedang Zahra, dia masih asyik bermain-main dengan teman-teman lainnya. Suaranya selalu menemani pagiku. Kadang-kadang ia beryanyi-yanyi, tapi aku tak tahu apa yang ia nyanyikan.
Sesekali pun ia masih suka meledeku, “Om jelek” katanya. Yeah masa anak-anak selalu saja emnjadi masa yang paling indah.

Kamis, 24 Maret 2011

Bunga Depan Kamar

Bunga ini tumbuh dengan indahnya di depan kamarku. Kamar yang sudah lebih dari setahun ini aku tempati.

Suatu saat di kala libur aku coba mengabadikan keindahan bunga-bunga ini. Aku tahu keindahan bunga itu hanya akan sesaat karena dia tidak akan abadi. Pada saatnya nanti dia akan layu, bahkan mungkin akan mati ketika sang pemilik tak merawatnya lagi. Maka dari itu sebuah foto menjadi kenagan tersendiri bagi bunga-bunga itu.

 Aku tak tahu apa nama bunga ini, tapi banyak orang menyebutnya
sebagai kamboja merah, mungkin memang itu namanya. Tapi mungkin ada nama lain yang dimiliki oleh bunga ini karena kita tahu bunga sebagai tanaman selalu mempunyai nama latin.

Titik-titik air yang menempel di bunga ini memberitahukan bahwa ia baru saja disiram oleh air hujan yang semalan turun dan memberikan kesegaran buatnya, juga buatku tentunta



Sayang...kini aku tak dapat menikmati keindahan bunga-bunga itu. Aku tak tahu kemana bunga-bunga itu pergi atau memang ia dipaksa untuk pergi.

Teryata memang benar, keindahan itu hanya sesaat, kemudian berlalu begitu saja. Kita akan dapat menemukan keindahan itu kembali tetapi entah kapan. 

Tapi aku berharap bisa bertemu dengannya lagi, walau entah akan dalam wujud apa nantinya. 

Tentang Hujan


Sesaat lalu matahari masih bersinar dengan terangnya
Panasnya menusuk kulitku
Seakan ingin membakarnya
Silau mataku dibuatnya

Sesaat kemudian hujan telah turun
Membawa aroma kesejukan

Memberikan kedamaian dalam hati
Mengantikan panas matahari

Aroma khas akan hujan
Membawaku pada kenangan masa kecil
Kenangan yang indah
Ketika hujan turun

Ku masih pandangai hujan dari balik jendela
Yang terus membawaku
Pada masa itu
Masa indah bersama keluargaku

Kenangan itu akan selalu dalam hatiku
Walau kutahu
Tak akan pernah terulang kembali
Dalam hidupku

Kalibata, 23 Maret 2011

Rabu, 23 Maret 2011

Happy Working Song - Enchanted


Come my little friends
As we all sing a happy little working song
Merry little voices clear and strong
Come and roll your sleeves up,
So to speak, and pitch in
Cleaning crud up in the kitchen
As we sing along

Trill a cheery tune in the tub
As we scrub a stubborn mildew stain
Pluck a hairball from the shower drain
To that gay refrain
Of a happy working song

We’ll keep singing without fail
Otherwise we’d spoil it
Hosing down the garbage pail
And scrubbing up the toilet
Ooh!

How we all enjoy letting loose with a little
"La-da-dum-dum-dum"
While we’re emptying the vacu-um
It’s such fun to hum
A happy working song
Hmmm
A happy working song

Oh, how strange a place to be
Till Edward comes for me
My heart is sighing
Find More lyrics at www.sweetslyrics.com
Still, as long as I am here
I guess a new experience
Could be worth trying
Hey! Keep drying!

You can do a lot when you've got
Such a happy working tune to hum
While you’re sponging up the soapy scum
We adore each filthy chore
That we determine
So friends even though you’re vermin
We’re a happy working throng

Singing as we fetch the detergent box
For the smelly shirts and the stinky socks
Sing along
If you can not sing then hum along
As we’re finishing our happy working song!

Coretan pertama

Coretan pertama...ya aku mencoba kasih judul tulisan ini adalah coretan pertama, karena memang inilah tulisanku yang pertama di blog ini. Mungkin seperti seorang anak yang sedang belajar menulis, coratan demi coretan merupakan pengalaman tersendiri yang tak dilupakan, itulah yang ingin ku coba aplikasikan dalam blog ini.

Blog ini memang bukan blog pertamaku, sudah beberapa kali aku membuat blog, tapi semuanya aku tinggalkan, mungkin karena memang tidak ada komitmen. Karena kalu aku bilang tidak sempat untuk menulisnya...seakan-akan aku mencari-cari alasan saja karena pekerjaanku adalah menulis.

Iya sudah satu tahun lebih ini aku mengelola sebuah website di sebuah NGO perempuan, dengan demikian aku harus rajin menulis setiap hari. Blog ini mungkin juga salah satu pelarianku, untuk menghasilkan tulisan yang tidak harus serius, yang aku bisa menuliskannya tanpa harus memenuhi EYD dan sebagainya.

Kedepan berharap sih blog ini tidak seperti blog-blog yang lainnya yang aku tinggalkan begitu saja dan tanpa pernah aku tenggok lagi....