Senin, 11 Juli 2011

Biru Lautku, Biru Langitku

Nun jauh disana, diseberang lautan, kutatap laut yang senantiasa biru. Begitu juga dengan langit. Birunya laut dan birunya laut mengambarkan ada sebuah kejernihan disana. Sesuatu yang barangkali belum banyak tercemar, indah untuk dinikmati.


Sabatang pohon kuabadikan. Daunnya yang kering diatas angkasa yang biru. Tiada kawan, tiada teman tapi ia berdiri dengan kokoh menatap cakrawala yang belum tercemar, dengan polusi atau bangunan megah menjulang angkasa. Namun entah itu semua sampai kapan? Akankah ia akan tergusur oleh bangunan pencakar lagin? Seperti disini, ditempat aku tinggal.


Di sini, di sebuah bukit, aku tatap laut itu. Indah....... deretan perahu-perahu nelayan turut menghiasinya, demikian juga dengan rumah-rumah penduduk.....


Di sini belum mengenal polusi udara.....atau polusi suara. Di sini sunyi, sepi...hanya angin sepoi-sepoi yang menemaniku, berdiri diatas bukit....


Menikmati hamparan laut, pada suatu ketika di Nusa Tenggara Timur.....

1 komentar:

  1. Tulisan Anda yang adalah perkawinan antara puisi dan narasi selalu menjadi favorit saya. Ditambah dengan foto-foto indah :)

    BalasHapus