Rabu, 05 Juni 2013

E-Ticket Transjakarta

Beberapa waktu yang lalu mencoba beli e-ticket transjakarta yang dikeluarkan oleh Bank DKI. Awalnya sih dipikir hanya bisa mendapatkan e-ticket ini di bank-bank yang sudah di tentukan. Kalau gak salah ada 5 bank, yaitu BCA, BNI, Mandiri, BRI dan Bank DKI. Tapi ketika lewat di Halte UKI teryata ada yang jual. Karena berfikir kartu itu memang praktis, maklum setiap hari harus naik transjakarta, maka dibelilah karta itu. Harganya Rp. 50.000 dengan isi yang sama.


Habis dibeli gak langsung di pakai dong tentunya, karena kan belinya ketika sudah sampai di halte mau berangkat kerja. Demikian juga pas pulang, karena kalau pulang lebih suka naik angkot. Ya banyak pertimbangan sih kenapa kalau pulang memilih angkot, salah satunya adalah kalau nunggu transjakarta itu kan gak ada kepastiannya, kadang bisa cepet, tapi lebih seringnya lama bangets. Sementara kalau naik angkot kan bisa setiap saat lewat, bahkan hampir setiap menit.

Lanjut ke e-ticket ya. Alhasil e-ticket ini baru digunakan keesokan harinya. Teryata benar sangat praktis. Memang tidak salah membelinya. Apalagi kan dalam rangka ramah lingkungan, tidak perlu buang-buang sampah dari sobekan tiket. Dan tentu saja keuangannya lebih terjaga, karena ada alokasi khusus budget untuk naik bis.

Demikian juga dengan hari kedua, meluncur begitu saja tanpa halangan apa-apa. Seneng dong tentunya. Gak usah beli tiket yang mesti di sobek.

Dan hari ketiga, persoalan itu datang. Seperti dua hari sebelumnya, sangat pede langsung saja ke pintu masuk dengan menggunakan e-ticket, loh teryata mesinnya gak bisa membacanya, dibilang eror. Sempet marah sih, terus nanya ke loketnya dan disuruh coba lagi. Teryata sia-sia, dicoba lagi pun tetap tidak bisa. Dengan terpaksa hari itu kembali memberi tiket manual seperti biasa.

Akhirnya e-ticket itu dibawalah ke asal muasalnya beli, ditanyakan kenapa kok tidak bisa dipakai padahal baru dipakai dua kali, secara otomatis saldonya masih penuh dong. Dan apa yang disampaikan oleh salesnya bikin aku tersadar, teryata banyak banget yang telah mengadu karena e-ticket yang di jual secara bebas di halte-halte transjakarta, yang dikeluarkan oleh Bank DKI itu banyak yang bermasalah.

Akhirnya dengan terpaksa ngisi form isian dan menyerahkan e-ticket yang sudah dibeli untuk diproses di Bank DKI. Dan sialnya lagi, prosesnya memakan waktu sekitar dua minggu, dan baru bisa dikembalikan kepada pelanggan. Dan akhirnya lagi kembali ke rutinitas awal membeli tiket secara manual.

Keluahan ini sempet disampikan ke twiternya @BLUTransjakarta, tetapi teryata gak pernah ada respon sama sekali. Teryata memang account twitter itu tidak pernah menanggapi keluhan pelanggan sama sekali.

Pejalaran dari itu semua memang tidak boleh tergoda begitu saja dengan produk yang baru dikeluarkan, apalagi belum jelas juga kualitasnya. Lebih baik memang mengurus ke bank-bank yang lebih mapan. Walau belum tau juga kualitasnya bagaimana.

Pelajaran lainnya adalah teryata E-ticket itu sebenarnya belum siap diberlakukan, perlu dilakukan evaluasi lagi, terutama untuk Bank DKI yang notabene bank pemerintah DKI Jakarta. Ketika mengeluarkan produk harus di cek kualitasnya agar pelanggan tidak dikecewakan.