Jumat, 31 Desember 2021

selamat Tahun Baru 2022

Selamat Tahun Baru 2022

Satu kata itu yang ingin aku coretkan pada tulisan pagi ini. Akhirnya tahun pun berganti, angka satu di ganti angka dua. 

Ada banyak kenangan yang tertinggal di tahun lalu, baik kenangan indah maupun kenangan buruk. 

Lembaran baru akan segera diisi, bagai kertas putih yang siap untuk dicorat coret. Ada banyak harapan dan ada banyak angan yang ingin dicapai tahun ini.

Semoga bisa menorehkan segala kenangan indah yang akan terjadi selama tahun ini. 

Senin, 31 Agustus 2020

Kesal

Lagi dan lagi....aku dibuatnya kesal. Ya siapa yang ngak kesal, udah beberapa hari ini dia diem aja. Boro-boro bisa bercanda tawa kayak hari-hari sebelumnya. Dia hanya bicara seperlunya aja. Kalau tidak aku ajak ngomong dia tidak mau ngomong.

Kesel....pastilah ya, tapi aku gak tau harus bagaimana mengekspresikan kekeselanku. Aku diam tentu aku tambah kesel, tapi aku bicara, takut nambah masalah lagi.

Malam ini kekesalanku memuncak. Sejak pagi dia diam, aku tidak hiraukan. Hingga menjelang magrib dia hanya diam saja, aku cuek. Selese sholat Magrib dia pamit keluar. Tumben...biasanya kemana-mana dia tidak mau bilang.

Biasanya habis Magrib memang kita keluar untuk cari makan. Tapi pamitnya dia memang sengaja untuk tidak mengajaku cari makan. Dia bilang mau ke ATM untuk bayar kuliah. Oke....aku tidak memaksa untuk ikut karena memang situasinya tidak memungkinkan. Dia masih diam, bisa jadi kalau aku memaksa ikut akan menambah kemarahannya. 

Aku sempat bertanya mau makan malam ngak? Sebenarnya itu trik aja biar aku bisa ikut. Tapi dia menjawab tidak. Ok tidak masalah, mungkin malam ini aku juga tidak akan makan malam.

Selese sholat Isya ada notifikasi whatsapp. Ternyata dia WA, tanya aku mau nitip makan ngak, karena dia sudah mau menuju ke rumah. Karena tidak mau merepotkan aku balas tidak.

Selang beberapa menit dia balas lagi untuk minta ijin pulang agak larut. Kalau aku ngantuk tidur aja, pintu tidak usah dikunci. Aku sempet balas dan bertanya apakah ada agenda? Dia tidak balas sama sekali. Bahkan tidak mau membacanya.

Ada banyak pertanyaan kemana dia pergi, agenda apa yang dilakukan dan lain sebagainya. Harusnya aku maklum karena dia memang tidak pernah mau mengatakannya. 

Akhirnya aku tahu. Ternyata agenda biasa yang akan sampai larut. Acaranya pun juga makan-makan. Pantas saja bilang tidak mau makan malam.

Ternyata benar, dia pulang hingga larut. Menjelang jam 12 baru sampai rumah. Aku bukakan pintu. Aku berharap dia berfikir aku menunggunya. Padahal sebelumnya aku udah tertidur. Aku terbangun karena dia belum pulang.

Lagi dan lagi, tidak ada obrolan apapun. Keluar dari kamar mandi dia langsung masuk kamar dan menguncinya. Tidak biasa memang, karena dia lebih sering tidur dengan pintu terbuka sebenarnya. Mungkin dia tidur hanya memakai celana dalam, karena celana pendeknya masih ada di kamar mandi. Mungkin dia juga sedang butuh pelampiasan untuk self service, sehingga pintu harus ditutup dan dikunci. Kembali ada banyak kecurigaan dan pertanyaan yang tidak mampu aku jawab.

Akupun melakukan hal yang sama, masuk kamar dan menguncinya. Untuk membangun kecurigaannya aku mencoba membuat aktifitas yang mengeluarkan suara. Tapi entah berhasil atau tidak aku tidak tahu. Sadiwaraku aku tutup dengan keluar kamar lagi dan langsung ke kamar mandi. Di kamar mandi aku bermain air untuk beberapa saat. Keluar dari kamar mandi aku sengaja seakan belari. Untuk mengeluarkan kesan aku buru-buru. Aku sempat masuk kamar, aku kunci. Tapi tak lama aku keluar lagi untuk minum dan mengeluarkan suara kelegaan.

Aku ingin dia tahu kalau aku tahu aktifitas yang sedang dia lakukan di kamar. Semoga...

Selasa, 30 Juni 2020

Pagi-Pagi Menghilang

Pagi ini, ketika bangun tidur aku lumayan kesel. Ya kesel karena teman serumahku pergi begitu saja dipagi buta tanpa ada info apapun.

Sebenarnya aku mendengar ketika dia bangun, kemudian pergi ke mushola untuk sholat subuh. Aku juga mendengar ketika dia pulang. Dan aku mendengar ketika dia mengeluarkan motor.

Tapi aku tidak berfikir dia akan pergi sepagi ini. Aku berfikir seperti biasa dia mengeluarkan motor kemudian tidur lagi. Ternyata aku salah, ketika aku bangun motornya sudah tidak ada.

Uniknya lagi, dan ini yang membuat aku curiga dia nyalain motornya setelah jauh dari rumah. Mungkin agar aku gak tahu kemana dia pergi. Mungkin memang dia ingin pergi diam-diam.

Tapi siapa yang gak curiga. Seorang laki-laki pergi pagi buta gini, apa coba yang akan dilakukan.

Kecurigaan-kecurigaan itu datang silih berganti, yang jujur saja membuat hatiku kesal sekali. Pengin marah, tapi tak tahu bagaimana harus melampiaskan kemarahan itu.

Sejak aku tinggal serumah dengan orang ini, aku memang sering merasa kesal, merasa pengin marah. Hal tersebut karena memang tingkah lakunya yang benar-benar diluar prediksiku.

Jumat, 26 Juni 2020

Kembali Menyapa

Hai….halo

Apa kabar??

Terkesan basa basi ya? Bisa jadi…

Tapi yang jelas sudah cukup lama sekali aku tidak meninggalkan coretan disini. Bahkan mungkin sudah sangat lama sekali.

Aku ngak tahu apa yang menyebabkan hal itu bisa terjadi. Tapi seperti biasa, keinginan untuk meninggalkan coretan itu ada, hanya saja aku malas untuk memulainya. 

Akhirnya memang tidak terasa sudah cukup lama, bahkan sangat lama sekali aku tidak meninggalkan coretan disini.

Sudah dianggap mati, bisa jadi. Karena blog ini sudah hampir 3 tahun tidak ada update. Aku sendiri kadang lupa kalau punya blog ini. Padahal alamat blog ini aku tulis dalam bio Twitter dan Instagram, dengan tujuan orang-orang yang akan mengenal aku lebih jauh bisa membuka coretan-coretan ini. Tapi apa mau dikata, meluangkan waktu sejenak untuk menulis pun ternyata ‘malas’.

Tidak menulis blog bukan berarti tidak melakukan publikasi. Selama ini publikasi pribadi yang aku lakukan lebih banyak melalui instagram. Sesekali menggunakan facebook dan sesekali juga menggunakan twitter. 

Pasti ada pertanyaan, lantas kenapa kembali lagi ke blog ini. 

Yup….beberapa hari yang lalu mencoba untuk membuka tulisan-tulisan yang pernah ditulis di blog ini. Mengenang setiap momen. Ternyata itu asyik juga. Dan teryata dengan tidak menulis di blog ini banyak sekali momen-momen dan kenangan yang terlewatkan tidak meninggalkan suatu goresan yang bisa di baca kembali. Bisa dikenang kembali apa yang aku rasakan pada hari itu.

Atas dasar itu semuanya, akhirnya tergerak untuk kembali menulis. Tergerak untuk instal kembali Blogspot yang sempat menghilang dari HP. 

Banyak hal yang ingin ditulis, banyak hal yang aku rasakan. Marah, senang, sedih, semua jadi satu. Ingin sebenarnya rasa-rasa itu bisa tertuang dalam blog ini sebagai strategi pelampisan. Itu sebenarnya harapannya kenapa kembali lagi kesini. 

Tapi tidak tahu, apakah itu bisa dilakukan atau tidak, tapi berharap ada tempat melampiaskan apa yang aku rasakan di dalam hati. Walau aku tahu mungkin tidak ada yang membaca tulisan ini, tapi paling tidak aku memiliki ruang.

Minggu, 31 Desember 2017

Resolusi Tahun Baru

Hai halo...apa kabar?? Sudah lama ya tidak bersua, dan kali ini kita bersua lagi.

Yeah....hari ini tepat tanggal 1 Januari 2018, maka perkenankan aku ngucapin sSelamat Tahun Baru, semoga di tahun ini lebih baik dari tahun 2017. Tahun ini kita senantiasa diberi kesehatan, kebahagiaan dan kesuksesan tentunya.

Tahun baru identik dengan resolusi dan harapan-harapan baru tentunya. Resolusiku tahun ini berharap selalu sehat, bahagia dan meraih impian-impian. Mencoba menjauhi beberapa hal negatif seperti sering marah dan tidak berfikir dewasa.

Ok, bikin list aja deh hal-hal positif yang akan dilakukan tahun ini:

Joging setiap satu minggu sekali
Ikut lomba lari dan mencoba ambil yang 21 kilo
Mulai olahraga renang
Zumba sesekali, minimal sebulan sekali
Plank tiap pagi dan malam
Meditasi setiap satu bulan sekali
Baca buku, sebulan satu buku
Bikin tulisan di blog ini sebulan sekali
Tidak gampang marah, jadi bisa mengelola emosi dengan baik
Mulai mencari peluang bisnis atau investasi
Liburan 3 kali dalam setahun
Bisa keluar negeri
Ikut kegiatan-kegiatan diskusi baik lokal, nasional maupun regional
Beli laptop baru
Beli celengan baru, tiap hari masukin duit ke celengan

Ah udah banyak ya, itu dulu deh resolusinya, moga bisa dilakukan dengan baik

Jumat, 13 Oktober 2017

Bertanya Tentang Kabar

Hai....kamu apa kabar? Lama kita tak bersua, kangen juga ya. Maafkan aku yang hampir melupakanmu. Satu tahun lebih, atau hampir dua tahun aku meninggalkanmu. Malam ini aku kembali, berharap kita bisa bercengkerama kembali.

Mungkin kamu bertanya kenapa aku pergi terlalu lama. Mungkin karena kesibukanku. Ternyata bukan itu, yang terjadi aku hampir melupakanmu saja. Aku lupa kalau kamu ada.

Setelah sekian lama berpisah, aku ingin memberitahumu kalau aku masih disini. Masih di tempat yang sama.

Banyak sekali cerita yang ingin kubagi, tapi mungkin tidak malam ini. Aku berjanji akan semakin rajin menemuimu. Aku berharap itu.....

Kamis, 28 Januari 2016

Ada Yang Iseng

Hai halo selamat malam dan apa kabar kamu? Semoga selalu sehat ya....gimana harimu?? Lancar saja kan? Semoga selalu baik-baik saja ya.....

Aku juga selalu berharap dalam keadaan baik-baik saja, selalu dalam lindungan Tuhan yang maha kuasa. Maka berpasrah diri menjadi satu hal yang sangat penting, agar ketika terjadi sesuatu terhadap diri kita, selalu dapat tawakal.

Walau kita selalu berharap yang terbaik buat diri kita, tapi terkadang kenyataan tak sesuai harapan. Kadang sesuatu dapat terjadi pada diri kita, kapan saja san dimana saja. Sebagai contoh, beberapa hari yang lalu, tepatnya malam pertama nginep di rumah ini setelah pulang dari Jakarta setiap diatas jam 12, badan bagian bawah tidak bisa digerakan sama sekali. Ketika mau digeser dikit saja rasanya sakit sekali. Rasa sakit itu sedikit hilang ketika pagi menjelang dan kaki diolesi oleh GPU.

Namun ternyata kejadian yang sama terulang kembali di malam berikutnya dan tambah parah. Aku sama sekali kesulitan untuk gerak. Bahkan sudah sempat turun dari kasur, tapi tetap tidak bisa bergerak. Malam itu aku hanya bisa menanggis, tidak bisa berbuat banyak. Tapi aku terus berusaha untuk dapat berdiri. Usahaku tidak sia-sia, setelah hampir dua jam mencoba untuk berdiri akhirnya berhasil juga. Aku takut untuk kembali tiduran, takut bila aku kembali tiduran diatas kasur aku mengalami kesulitan untuk bangun. Akupun sedikit jalan-jalan di ruang tamu. Pada saat itu langsung kepikiran untuk merendam kaki dalam air panas yang sudah dicampur garam. Akupun segera ke dapur untuk merebus air.

Setelah air panas tersedia, dengan pelan-pelan aku rendam kakiku dalam air panas. Kegiatan itu aku lakukan hampir satu jam. Setelah agak enakan, aku kembali berbaring, dan syukur alhamdulilah rasa sakit itu hilang.

Malam berikutnya aku sempet ketakutan, jangan-jangan jejadian malam sebelumnya terulang lagi, tapi syukur alhamdililah tidak terulang lagi. Tapi karena takut, akupun kemudian membeli obat untuk menghilangkan rasa nyeri di tulang. Tapi selalu saja ketika rasa sakit itu telah hilang, obat pun juga tidak diminum lagi. Selain obat aku juga mulai mengkonsumsi susu untuk tulang, siapa tahu memang ada tulang yang bermasalah. Tapi sekali lagi, ketika rasa sakit sudah sedikit hilang, mengkonsumsi susu pu  juga di lupakan.

Tapi informasi yang aku dapatkan sedikit membuat aku terkejut dimana ada satu temanku tang mengatakan bahwa sakit yang aku rasakan beberapa hari yang lalu ternyata ada yang membuatnya. Ia pun mengalami hal yang sama dan mendapatkan jawaban itu setelah ia berobat.

Ah semoga itu hanya dugaan saja. Yang penting kita berserah diri pada Tuhan yang maha kua, IA akan senantiasa melindungi kita senua. Prinsip yang harus di tanam adala "sopo sing ngawe, dia yang nganggo".