Jumat, 29 Juli 2011

Kartu Pos Dari Paris


Siang ini kuterima kartu pos darimu yang kau kirimkan dari Paris, di sela-sela liburanmu tentunya. Satu tahun sudah kamu meninggalkan Indonesia untuk menempuh ilmu di negeri Kincir Angin tersebut. Ah waktu terasa begitu cepat berlalu.

Sudah beberapa hari yang lalu kau ucapkap ingin mengirimkan karti pos langsung dari Paris. Rasa khawatir sempat ada ketika kartu posmu tak kunjung tiba. Karena pengalaman dari beberapa kawan, ia tak menerima kartu pos yang dikirimkan kawannya dari luar negeri, bahkan sudah lebih dari satu tahun.

Jadi bertanya-tanya kemanakah kartu pos tersebut. Tapi teryata aku tak harus mengalaminya karena akhirnya kartu pos tersebut aku terima juga.

Buat Adit dan Joko demikian kau tujukan kartu pos tersebut yang kau alamatkan ke kantorku.


Huaaaaa....., apa kabar?
Lamo tak bersuo *halah*
Jadi......, apa kabar nih? Sudah ditontonkah si gibli itu? eh....belum keluar yak?
Sesuai pesanan, kartu pos dikirim dari pariiiiiiisss......
Gambarnya ga ada yang bagus euy....., mangaap....., jadi dipili si gargoyle notredame aja yak, ehehe.
Salam kangen buang jeng ra, jeng miam, jeng linn, dkk, hehe
deiiii....


-astri-

demikian tulisan yang tercantum dalam kartu pos tersebut. Terima kasih Acit......cepet balik ya, agar kita bisa hunting foto sama-sama lagi hehehe

Kamis, 28 Juli 2011

Teratai Itu Telah Menarikku

Seperti bunga-bunga yang lainnya, teratai itu juga telah menarikku untuk segera mendekatinya, mengabadikannya tuk kukagumi keindahannya.


Di dalam kolam kecil iya tumbuh.....sendiri berada disana. Tiada kawan ataupun lawan. Tapi daun-daun besar mengelilinginya, seolah ingin melindunginya agar tidak diganggu oleh siapapun karena terpana dengan keindahannya.


Di bawah pohon bambu ia bersemayam. Ia berlindung dari teriknya matahari yang kadang dapat membuat tubuhnya layu.


Dan juga dari tangan-tangan jail manusia yang selalu saja silau dengan keindahan dan ingin memiliki keindahan itu walau akhirnya membunuh dari keindahan tersebut. Kegoisan manusia telah banyak merusak keindahan-keindahan yang tersaji dengan sendirinya. Karena alam telah memberikannya.


Biarkan ia tumbuh disana, memberikan keindahannya untuk dinikmati oleh siapapun yang datang mendekatinya. Hingga suatu saat nanti ia akan layu dengan sendirinya dan berganti dengan bunga lainnya yang tak kalah indahnya.


Dan biakan juga kumbang-kumbang itu mendekatinya tuk menghirup madunya.

Bunga-Bunga Yang Berguguran

Satu demi satu bunga-bunga itu berguguran, kembali ke bumi. Memberi keindahan tersendiri.




Satu Bunga Masih Tertinggal

Satu bunga masih tertinggal
Dia sendiri tanpa teman
hanya sekuntum
atau bisa dibilang sepucuk

Dia berharap dipamerkan juga
seperti teman-teman yang lainnya
yang terlebih dahulu telah dipamerkan

Dalam tangisnya ia mengadu
kenapa hanya diriku yang tertinggal
tanpa teman
tanpa saudara

padahal sudah aku bilang
coba liat di sana
masih banyak pohon megah
yang ia pun belum dipamerkan

atau liat yang satu
sungguh cantik dan menawan
sepucuk teratai yang melambai
tapi tetap belum aku pamerkan

tapi si bunga tak mau peduli
dia ingin bersama kawan-kawannya
yang telah dahulu ku pamerkan
dan akhirnya diapun dengan bangga
menampakan dirinya

Senin, 25 Juli 2011

Biarkan Bunga Itu Tetap Mekar

Bunga-bunga itu selalu menarik perhatianku, tuk mendekatinya dan mengabadikannya. Warna Merah, Kuning, Putih, Ungu dengan bentuk yang beragam seakan menariku.



Kudekati dan kuabadikan beragam bentuk yang ada, tapi tak kupetik. Biarkan ia hidup dan layu dengan sendirinya ketika saat itu tiba.

Tapi sayang, tak sedikit orang yang kemudian juga ingin memiliki bunga-bunga itu. Kemudian memetiknya dan membuangnya entah dimana. Bunga menjadi layu dan mati sebelum waktunya. Dan tentu saja hanya dinikmati segelintir orang, tidak seperti ketika ia masih bersatu dengan pohonnya.



Pernahkan kita berfikir bahwa bunga itu juga mahkluk hidup? Ia memang indah, sehingga menarik sebagian orang untuk memilikinya, bahkan akhirnya memetiknya dan memisahkan dari ibunya. Bayangkan saja kalau buanga itu adalah seorang anak????



Ah bunga-bunga itu memang selalu inda, tak puas untuk terus memandangnya dan menikmatinya. Kuabadikan dia dalam lensa kamera tuk dapat kunikmati setiap saat tanpa aku harus mendatanginya kembali. Namun rasanya pasti beda, karena ketika berada disampingnya akan terasa kesegarannya.




Bunga-bunga itu selalu tumbuh berkembang silih berganti, tuk memberi keindahan kepada alam. Juga memberi warna lain bagi pohonnya.




Dan akhirnyapun bunga-bunga itu aku bingkai dalam blog ini untuk kita nikmati bersama keindahannya.

Rabu, 20 Juli 2011

Nitra Ucapkan Selamat Datang

Nitra bakal menyambut kita ketika akan masuk Taman Mini Indonesia. Ia akan mengucapkan selamat datang dengan manisnya. Ya sebelum kita sampai pintu gerbang TMII kita akan di sambut dulu oleh Nitra, tepatnya di tempat putaran kendaran.

Mungkin jarang sekali ada yang memperhatikan sosok Nitra ini, yang di pasang tepat di tengah-tengah, diantara pohon yang mungkin baru akan tumbuh. Inilah sosok itu:


Nitra atau Anjani Putra ini terpilih menjadi maskot TMII dalam pemilihan tokoh Hanoman atau Nitra. Pemilihan tersebut diharapkan agar keluhuran budi pekertinya dijadikan suri teladan dan sumber inspirasi yang menyatu dan senapas dengan misi yang diemban TMII.

Nitra “Anjani Putra” merupakan salah satu tokoh dalam legenda Ramayana yang wujud aslinya yakni Sang Hanoman. Hanoman merupakan salah satu anak dewa, Bharata Guru dengan Dewi Anjani, yang dianugerahi banyak nama seperti Bayusiwi putra Bhatara Bayu, Handayapati yang mempunyai kekuatan yang sangat besar, Kapiwara sebagai raja warana/kera, Ramandayapati sebagai putra angkat Sri Rama, Guruputra sebagai putra Bhatara Guru, Yudawisama panglima perang, Mayangkara sebagai putih bersih, Bayudara sebagai putra Bharata Bayu, Haruta, Maruti atau angin, Palwagasena sebagai kera putih, Prabancana adalah angin, Senggana panglima perang yang tak terkalahkan, Anjani Putra sebagai putra Dewi Anjani dan Suiyuswa yang berumur panjang.

Nitra atau Anjani Putra, berwujud wanara (kera) putih yang perkasa, mempunyai kepribadian yang menonjol, berjuang membela dan menegakkan kebenaran tanpa pamrih, serta mahir berdiplomasi sehingga dipercaya sebagai utusan/duta yang dapat menunaikan tugasnya dengan tuntas. Ia juga mempunyai watak dan kepribadian pemberani, sopan santun, tahu harga diri, mengerti kediriannya, setia, prajurit dan pahlawan perang yang ulung/tangguh, sangat waspada, pandai berlaga, rendah hati, teguh dalam pendirian, kuat tabah dan sangat sakti. Ia merupakan makhluk kesayangan dewata, sehingga dikarunia umur panjang.

Senin, 18 Juli 2011

Narsis Depan Klenteng Kong Miao

Satu sesi yang pasti tidak terlewatkan ketika menemukan objek yang menarik adalah narsis. Mencoba mengekplore tempat tersebut dengan berbagai gaya, walau sebenarnya gayanya norak tapi tetep saja di foto. Dan inilah hasil narsis foto-foto di depan Klenteng Kong Miao.








Minggu, 17 Juli 2011

Kelenteng Kong Miao - 2

Ini masih kelanjutan dari sesi hunting foto yang dilakukan di TMII. Dimana Kelenteng Kong Miao telah menyita perhatian kami untuk menjadi objek pemotretan, Dan memang setelah dilihat-lihat foto-foto yang kami lakukan dalam kunjungan kali ini lebih banyak di Kelenteng Kong Miao.

Bangunan Kelenteng atau Vihara selalau saja menarik untuk menjadi objek. Maka itu setiap tahun tak bosan-bosannya ketika imlek tiba maka akupun juga turut memeriahkan klenteng-klenteng yang ada di kota tua, untuk sekedar mengambil foto-foto. Dan yang jelas setiap imlek seringkali juga banyak komunitas di Jakarta, seperti Komunitas Hidtoria misalnya mengajalan acara jalan-jalan mengelilingi area petak 9 di mana disitu masih banyak vihara yang sangat indah untuk di abadikan dalam bingkai foto. Dan setiap tahun selalu saja mendapatkan hal yang baru.

Maka dari itu ketika di TMII pun ada bangunan baru kelenteng dan belum pernah menjadi objek foto, terutama bagi diriku, tak henti-hentinya menjepretkan kamera ini.












Kelenteng Kong Miao

Kelenteng "Kong Miao" 
Rumah Ibadat Agama Khonghucu

Demikian tertulis dipintu gerbang sebuah bangunan yang akhirnya menarik perhatian kami untuk mendekatinya. Bangunan tersebut terletak didalam arena Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Sengaja memang hari itu kita berkunjung ke TMII ingin mengikuti acara Kadang Temanggungan, dimana itu adalah acara di anjungan Jawa Tengah.

Terakhir berkunjung ke TMII memang bangunan ini masih dalam tahap pembangunan dan kini setelah jadi...wow teryata sangat menarik untuk dijadikan obyek foto, dan hasilnya sagat memuaskan.