Senin, 03 November 2014

Bermain Layang-Layang

Siang itu matahari bersinar dengan teriknya. Bahkan sangat terik, sehingga membuat banyak orang malas untuk beraktifitas langsung dibawah sinarnya. Maklum ini adalah akhir bulan oktober, dimana sudah hampir 3 bulan lebih hujan tidak turun diwilayah ini.

Musim kemarau berkepanjangan sudah sangat terasa disini, dimana ditandai dengan air yang sudah sulit didapat, daun-daun banyak yang gugur imbasnya adalah para pertenak kambing atau sapi mulai kesulitan mencari rumput.

Panas matahari yang terik tidak menghalangi niat bocah-bocah itu bermain layangan. Dengan penuh gembira mereka berlari kian kemari mencoba menerbangkan layangannya. Agie, Candra, Raffi, Abdi dan Anggie, bocah-bocah itu dengan ceria berlomba menaikan layangan sesekali mereka bernyanyi, katanya untuk memanggil angin. Ah ada-ada ulah bocah-bocah ini.

Menyaksikan kebahagian mereka, dengan permainan yang sederhana membuat kegembiraan tersendiri. Mengingatkanku pada masa lalu tetntunya, masa dimana masih belum banyak menanggung beban. Sebuah masa yang tentu saja akan selalu dirindukan.