Selasa, 24 Januari 2012

Curhatan Sabtu Pagi


Hari libur seharusnya menjadi hari yang ditunggu-tunggu. Hari dimana kita dapat lepas dari rutinitas sejenak. Untuk berbagi kebahagiaa dengan rekan-rekan, kawan-kawan lama yang tak dapat kita temui di hari kerja. Hari libur juga seharusnya menjadi hari dimana kita dapat merencakan sesuatu, sesuatu diluar rutinitas tentunya. Mengunjungi tempat wisata atau sekedar nongkrong bareng. Karena itu semua gunakanya hari libur bagaimana kita dapat meemanfaatkan hari tersebut dengan sebaik-baiknya.

Tapi saying, sering kali tidak semua orang memanfaatkan hari libur dengan sebaik-baiknya. Ada banyak persoalan dan pertimbangan berbeda yang dihadapi oleeh bermaca-macam orang. Misalnya saja ia tidak dapat menikmati harilibur, karena memang sedang dikejar pekerjaan kantor yang harus ia selesaika. Itu lain hal, karena mash menunda pekerjaan kantor. Atau bagi mereka yang sudah mempunyai keeluarga teerkadang hari libur dimanfaatkan untuk kumpul bareng keluarga, bermain dengan anak-anak dan lain sebagainya. Ah membuatku iri untuk segera mewujudkan satu tatanan keluarga yang kecil dan bahagia. Hari libur juga sering dimanfaatkan bagi sebagian orrang yang sudah punya pasangan, dalam hal ini pacar untuk bertemu dan berjalan bersama.

Banyak hal yang bisa dilakukan dihari libur. Dan ada banyak variasi. Bahkan bagi yang hanya ingin tidur seharian juga menjadi satu pilihan untuk menghabiskan hari libur. Tapi kadang pilihan itu menjadi satu tanda Tanya. Apa iya hari libur lebih baik di habiskan untuk tidur, atau ada hal yang lebih bermanfaat lagi untuk dilakukan.

Bagi sebagian orang yang tidak mempunyai banyak teman itu adalah menjadi pilihan, karena tidak tahu harus berbuat apa. Tapi bukankah hidup yang demikian itu akan sangat membosankan. Hidup itu harus dipenuhi dengan kebahagiaan, karena hidup hanya sekali. Mempunyai banyak teman akan menjadi satu hal yang sangat membahagiaka karena dengan demikian kita akan dapat berbagi sukaa dan duka bersama-sama.

Lain halnya dengan mereka yang tidak mempunyai teman, atau temannya bisa dihitung dengan jari. Ketika terjadi kesusahan dan kesenangan tidak dapat di bagi bersama-sama. Hanya akan ia rasakan sendiri.

Semua itu sebenarnya pilihan, karena hidup memang sebuah pilihan. Kita akan hidup seperti apa. Tapi melakukan hal-hal yang positif dan mengembirakan menjadi satu pilihan hidup yang harus dijalani. Sekali lagi yang harus kita ingat, hidup hanya sekali maka isilah dengan satu hal yang positif dan penuh kebahagiaan. Jangan sampai suatu saat ada penyesalan karena tidak dapat memanfaatkan hidup dengan baik.

Seperti hari ini, sabtu pagi yang indah dan cerah. Seharunya diisi dengan kebahagiaan, dengan hal yang baik, berkumpul dengan kawan-kawan semua. Ya makum tidak banyak rekan dekat yang aku miliki. Semua karena banyak sebab dan ada keterbatasan-keterbatasan yang aku miliki sehingga aaku tak banyak memiliki pilihan. Seharusnya kalau aku kembalikan kepada aa yang aku pikirkan semula, hidup adalah pilihan, dan pilihan adalah satu keputusan, tapi hingga detik ini aku tidak dapat memutuskan apa yang menjadi pilihanku itu, Dan akhirnya penyelsan sering kali ada dalam benaku karena tidak dapat menikmati hidup dengan indah. Hidup yang dijalani hanya menoton dan tidak bervariasi. Terkadang memang ingin mengakhiri itu semua, termassuk mengakhiri hidup. Tapi cita-cita masih panjang, beelum dapat di raih. Banyak pemikiran berseliweran silih berganti.

Marah ketika tidak dapat berbuat sesuatu itu satu hal yang biasa. Tapi marah karena teryata tidak dapat mengambil keeputusan menjadi satu hal yang sebenarnya sangaat menyebalkan. Kaarena ketika kita tidak dapat mengambil keputusan maka tidak ada teerjadi perubahan dalam hidup kita. Dan yang menjalani hidup adalah kita, maka kita paling tahu apa yang harus diputuskan. Dan tentu saja resiko yang akan dihadapi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar